CINTA, IMAN DAN KEHIDUPAN

Jiwa atau raga merupakan daya magnet untuk menyukai lawan jenis, namun hal ini mempunyai batasan yaitu waktu atau usia, sedangkan cinta tak berbatas.

Cinta tak memandang jiwa, raga, atau fisik seseorang. Yang dibutuhkan cinta adalah PESONA JIWA, karena cinta merupakan keinginan kita untuk memberi secara terus menerus, bukan menuntut untuk diberi.


Seseorang yang berniat untuk menikah, harus meluruskan niat dalam pernikahannya. Mencintai adalah memberikan semua kebaikan yang dimilikinya secara terus menerus, sehingga menimbulkan KENYAMANAN JIWA karena cinta berubah menjadi perilaku.

Cinta mirip seperti Iman, yaitu ada di dalam hati, diucapkan dan terwujud dalam perilaku.
-Jika cinta hanya didalam hati berarti cinta itu tidak kuat.
-Jika cinta hanya sampai pada kata2 saja berarti ada dusta dalam cinta itu.
-Cinta yang sempurna adalah ketika itu berubah menjadi perilaku, karena makna cinta hakikatnya akan lahir dari orang2 yang kuat.
CINTA merupakan pembuktian, pemberian secara terus menerus kepada pasangan kita.
-------------------

IRAMA KEHIDUPAN
1. Kelahiran
2. Kematian
3. Hari pembalasan
Qs.3 ayat 185(perjalanan kehidupan)

Jika kita menggambar cita-cita kita sebagai garis lurus, maka di antara garis lurus itu ada sebuah kotak. Artinya kotak memutus cita2 kita. kotak itu adalah kematian, terselip antara cita2. Dapat diambil sebuah makna, bahwa kehidupan dunia tdk lama, sedangkan kehidupan akhirat adalah lama dan kekal.
Kotak ajal mencerminkan sedikitnya kehidupan di dunia.

Oleh karena itu pemahaman agama dan syariat perlu di tingkatkan agar dapat menguasai kehidupan yang sebentar ini menjadi lebih bermakna.
Artikel Terkait :
sekedarinfo

1 komentar:

  1. Semoga Kenyaman Hati dapat diraih oleh semua manusia di bumi sehingga dapat dipertemukan kembali oleh cinta sejatinya setelah di akhirat kelak. Amin

    BalasHapus

Siapa aja boleh komentar disini,

Terima kasih telah menggunakan bahasa yang santun .. ^_______^