Hujan




memaknai tiap bulir air hujan yang jatuh ke bumi, memandangi derasnya hujan, mengabadikannya dalam gambaran dihati.

Tiap kali hujan turun, ratusan bahkan ribuan air jatuh membasahi gersangnya dunia, tiap kali itu pula selalu merasa terasing dalam riuhnya derai hujan yang terkadang disertai kilatan cahaya dan gemuruh halilintar yang menemani.

Berusaha menepis kegalauan dengan senyuman meski tak seorang pun tau apa sebenarnya yang tengah bergejolak dihati, perseteruan pikiran dan kegundahan diri.

Hujan seringkali lebih dimaknai dengan kesedihan hati, padahal hujan adalah saatnya rizki dari yang Maha Kuasa diturunkan, saat awan dihalau ketempat yang ditentukanNya dan disanalah setiap makhlukNya bertasbih atas apa yang telah diberikanNya dan bersyukur atas segala karuniNya. Namun manusia lebih sering lupa untuk melakukan perwujudan syukur mungkin karena lalai adalah sifat manusia, yang hanya dapat mengadu ketika kesulitan melanda dan lupa tuk bersyukur ketika kebahagian datang.

Hujan

walau kadang tak kuharapkan kedatangannya karena keegoisan diri, hanya karena alasan yang tak seberapa besar dengan manfaat yang kan didapat dari makhluk lainnya dari turunnya hujan.

selalu berpikir bahwa kebahagiaan tak kunjung menyambangi tanpa pernah bersyukur bahwa ada banyak orang yang tidak seberuntung diri ini. Betapa perlunya ku tingkatkan penghambaan kepadaMu Ya Robb, jiwa ini lemah tanpaMu. Kuatkanlah ku selalu agar tetap berada dijalanMu. Amin.


potongan doa yang tak pernah berhenti ku panjatkan padamu walau diri ini seringkali lalai dan melupakanMu. Maafkan aku Ya Robb
Artikel Terkait :
diaryku

2 komentar:

Siapa aja boleh komentar disini,

Terima kasih telah menggunakan bahasa yang santun .. ^_______^