Bolehkah kini aku egois?


Bolehkah kali ini aku egois? Ketika hati telah terpaut dalam rasa, tiap detik kan bertambah, namun butuh ribuan bahkan jutaan dan milyaran detik tuk menghapus dan melupakannya.

Sejak dahulu, keegoisan itu terbuyarkan dalam pengabdian tak terhiraukan. Ketika keegoisan dinyatakan salah dan tak boleh terulangi, maka hilanglah keegoisan diri sejak detik itu.

Seakan sebuah kesalahan besar telah mengutamakan arti keegoisan, perih tak terkirakan. Apakah rasa dendam di hati tak bisa terobati dalam damai rasa cinta kasih?.

Ketika air mata menganak sungai di pelupuk mata. Kian berkaca-kaca dalam bening mata yang makin mengeruh dan makin kabur pandangan mata, ketika mulai berderai berjatuhan membasahi pipi.

Kali ini saja ku ingin egois, namun berjuta pertimbangan mengakar dalam pikiran, ku hapuskan pemilihan berdasarkan perasaan. Karena ku tak mampu membuat diri ini egois. Ku harus memandang sekitar dan melihat mereka dalam-dalam. Namun bagaimana dengan dia yang berada di hadapanku kini. Pastinya ia kan terluka begitu juga aku. Walaupun kami berhadapan namun dihadapan kami ada sebuah kaca hati yang membatasi, saat kaca hati itu retak dan pecah maka kami akan sama-sama terluka dan berdarah. Ketika itu semua orang hanya dapat memandang dengan pandangan pilu, begitu juga dengan aku.
Artikel Terkait :
diaryku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapa aja boleh komentar disini,

Terima kasih telah menggunakan bahasa yang santun .. ^_______^